Ingin Jual Mobil Bekas, Ketahui Dulu Cara Hitung Harganya
Maniakotomotif.com - Cara Mudah Menghitung Penurunan Harga Mobil Bekas Di Pasaran, Apa yang terkadang terbesit dalam benak pikiran sobat mengenai mobil bekas? Yang jelas jawabannya ialah mobil bekas memang memiliki nilai harga beli yang relatif murah, sehingga konsumen tidak terlalu merugi, jika dibandingkan dengan membeli mobil baru namun ketika ingin menjualnya kembali harga mobil tersebut akan anjlok secara dratis. Bahkan kini juga semakin maraknya peminat mobil bekas di Indonesia.
Hal ini dikarenakan para konsumen memilih mobil baik itu baru atau dalam kondisi bekas memang di sesuaikan dengan budget yang sudah ada, maka tak heran jika banyak orang yang hanya memiliki budget di bawah Rp 20 jutaan lebih memilih membeli mobil bekas berkualitas. Dan sampai saat ini mengenai harga jual kembali pada sebuah kendaraan roda empat menjadi pertimbangan yang relatif kuat untuk konsumen ketika ingin membeli mobil bekas.
Meski kenyataan seperti itu masih saja banyak para sobat yang belum begitu jelas memahami tata cara menghitung prosentase turunnya nilai jual dari mobil bekas itu sendiri untuk ke depannya. Memang secara garis besar prosentase penurunan harga jual kembali mobil bekas tiap tahun ini di pengaruhi oleh merek mobil dan kondisi mobil bekas tersebut, selain itu juga yang berperan penting ialah masa tahun ke tahun selanjutnya.
Sesuai ungkapan Fischer Lumbantoruan, selaku Chief Operating Officer (COO) di bursa mobil bekas ternama di Indonesia yakni Mobil88, Ia menuturkan bahwa penurunan harga jual kembali pada mobil bekas ini setiap periode satu tahun akan semakin berkurang. Lebih jelasnya saat berada pada tahun pertama biasanya pernurunan harga jual mobil berkisar antara 10 hingga 15 persen. Kemudian tahun kedua sedikit berkurang sampai berada di kisaran 8 hingga 10 persen, selanjutnya pada tahun ketiga penurunan bisa mencapai 5 sampai 8 persen. Ini artinya semakin lama tahunnya tentu akan semakin kecil prosentase penurunan harga jual mobil itu sendiri.
Semisal contoh : Harga beli mobil Toyota Avanza produksi tahun 2008 senilai katakanlah Rp 110.000.000,- maka jika sobat ingin menjualnya di tahun 2009 akan hanya bisa laku Rp 93.500.000,- mengingat penurunan di tahun pertama mencapai 15% dari harga beli semula, dan bila sudah beranjak ke tahun ke dua yakni 2010 maka mobil bekas Toyota Avanza hanya bisa terjual senilai Rp 84.150.000,- (turun 10%) dan seterusnya. Dengan catatan kondisi mobil bekas Toyota Avanza masih bagus dan normal.
Menurut Fischer juga penurunan harga jual mobil bisa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu daya beli konsumen atau minat konsumen untuk membeli mobil bekas berkualitas dan kondisi mobil bekas secara menyeluruh. Kedua faktor itu memang memegang peranan yang juga tak kalah pentingnya. Kondisi mobil yang ingin dijual biasanya akan mengalami penurunan harga mencapai 15% , sedangkan untuk mobil yang paling banyak diminati konsumen hanya turun mencapai 10% dari harga normalnya.
Kesimpulannya dengan adanya cara mudah menghitung penurunan harga jual kembali pada mobil, maka konsumen bisa memperkirakan nominal harga mobil bekas di pasaran yang sangat pantas, dengan prosentase di atas tadi yang bisa jadi acuan bagi konsumen yang ingin menetapkan harga jual mobil bekas miliknya sebelum dilakukannya pelegoan
Hal ini dikarenakan para konsumen memilih mobil baik itu baru atau dalam kondisi bekas memang di sesuaikan dengan budget yang sudah ada, maka tak heran jika banyak orang yang hanya memiliki budget di bawah Rp 20 jutaan lebih memilih membeli mobil bekas berkualitas. Dan sampai saat ini mengenai harga jual kembali pada sebuah kendaraan roda empat menjadi pertimbangan yang relatif kuat untuk konsumen ketika ingin membeli mobil bekas.
Meski kenyataan seperti itu masih saja banyak para sobat yang belum begitu jelas memahami tata cara menghitung prosentase turunnya nilai jual dari mobil bekas itu sendiri untuk ke depannya. Memang secara garis besar prosentase penurunan harga jual kembali mobil bekas tiap tahun ini di pengaruhi oleh merek mobil dan kondisi mobil bekas tersebut, selain itu juga yang berperan penting ialah masa tahun ke tahun selanjutnya.
Sesuai ungkapan Fischer Lumbantoruan, selaku Chief Operating Officer (COO) di bursa mobil bekas ternama di Indonesia yakni Mobil88, Ia menuturkan bahwa penurunan harga jual kembali pada mobil bekas ini setiap periode satu tahun akan semakin berkurang. Lebih jelasnya saat berada pada tahun pertama biasanya pernurunan harga jual mobil berkisar antara 10 hingga 15 persen. Kemudian tahun kedua sedikit berkurang sampai berada di kisaran 8 hingga 10 persen, selanjutnya pada tahun ketiga penurunan bisa mencapai 5 sampai 8 persen. Ini artinya semakin lama tahunnya tentu akan semakin kecil prosentase penurunan harga jual mobil itu sendiri.
Semisal contoh : Harga beli mobil Toyota Avanza produksi tahun 2008 senilai katakanlah Rp 110.000.000,- maka jika sobat ingin menjualnya di tahun 2009 akan hanya bisa laku Rp 93.500.000,- mengingat penurunan di tahun pertama mencapai 15% dari harga beli semula, dan bila sudah beranjak ke tahun ke dua yakni 2010 maka mobil bekas Toyota Avanza hanya bisa terjual senilai Rp 84.150.000,- (turun 10%) dan seterusnya. Dengan catatan kondisi mobil bekas Toyota Avanza masih bagus dan normal.
Menurut Fischer juga penurunan harga jual mobil bisa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu daya beli konsumen atau minat konsumen untuk membeli mobil bekas berkualitas dan kondisi mobil bekas secara menyeluruh. Kedua faktor itu memang memegang peranan yang juga tak kalah pentingnya. Kondisi mobil yang ingin dijual biasanya akan mengalami penurunan harga mencapai 15% , sedangkan untuk mobil yang paling banyak diminati konsumen hanya turun mencapai 10% dari harga normalnya.
Kesimpulannya dengan adanya cara mudah menghitung penurunan harga jual kembali pada mobil, maka konsumen bisa memperkirakan nominal harga mobil bekas di pasaran yang sangat pantas, dengan prosentase di atas tadi yang bisa jadi acuan bagi konsumen yang ingin menetapkan harga jual mobil bekas miliknya sebelum dilakukannya pelegoan